Saturday, July 21, 2007

Sudah sebulan aku di Italia, I have been in Italia for a month, sono stato in Italia per un mese.

Blog ini aku tulis dalam tiga bahasa, silahkan pilih.
I write this blog in three languages, you can chose it.
Scrivo questo blog nelle tre lingue, puoi sceglierlo.

DALAM BAHASA INDONESIA
Convento Monteripido,
20 Juli 2007

Sudah sebulan aku berada di Italia, di tanah asing, di tengah kebudayaan yang sama sekali berbeda, dan khususnya bahasa yang berbeda sehingga aku harus kursus bahasa Italia. Namun, tidak apa-apa. Ini adalah bagian kehidupanku yang tak lain adalah perjalanan menuju Tuhan. Busyettttt…baru awal tulisan sudah mulai khotbah. Wah, aku sudah lama nggak kotbah nih. Di sini, aku lebih banyak mendengar kotbah. Hanya mendengar saja, tetapi tidak bisa aku pahami karena aku masih sulit menangkap bahasa Italian pastor yang berkotbahnya. Soalnya, mereka berbicara cepat sekali.
Selama sebulan ini, aku jungkir balik untuk beradaptasi dengan semuanya. Orang-orang Italia, iklim, berbagai fasilitas yang modern, berbagai urusan dan bahasa. Awalnya memang susah. Dan memang yang namanya permulaan itu di mana-mana memang tidak gampang. Dari nol menjadi ada kan bukan barang mudah. Hanya Tuhan saja yang membuat tidak ada menjadi ada.
Kadang-kadang, situasi seperti ini membuatku merasa capek dan menjadi malas belajar. Tetapi dalam kondisi ini, aku selalu ingat akan kata-kata fr. Valerio, OFM agar “piano piano” saja dalam mempelajari segala sesuatu. Piano-piano tuh artinya, pelan-pelan saja. Tidak usah tergesa-gesa. Dan, memang ketergesa-gesaan memang tidak akan membawa hasil yang memuaskan. Tetapi, ini tidak berarti santai-santai saja. Segala sesuatu ada waktunya. Begitu kan kata pengkhotbah dalam bab 3:1. Dan mempelajari sesuatu selalu membutuhkan waktu. Memang, di akhir sebulan pertama di Italia, aku sudah bisa berani bicara bahasa italia dengan romo-romo di sini. Hanya satu modal yang dibutuhkan untuk belajar bahasa : BONEK (Modal Nekad) saja. Berani dan tidak perlu takut salah. Dengan melakukan kesalahan, sepertinya aku belajar lebih banyak daripada tidak melakukan kesalahan sama sekali. Harap dicatat ya. Kata-kataku ini tidak mengacu pada dosa kepada Tuhan loh.
Mmmm…setelah menulis tentang refleksi di awal blog ku ini, sekarang aku mau bercerita tentang keadaan di Perugia. Perugia masih panas. Dan katanya, wilayah Umbria (tepatnya Perugia) merupakan daerah terpanas di Italia. Maklumlah, Perugia dan sekitarnya, termasuk Assisi adalah lembah yang besar sekali dan daerah paling indah di seluruh Italia. Jujur saja, aku betul-betul tidak tahan dengan hawa panas di sini. Panasnya panas kering. Yang baca blog ini bisa membayangkan atau merasakan hawa di sini dengan cara duduk di samping kompor yang menyala. Panas tapi keringat tidak bisa keluar banyak. Akibatnya, badanku gatal-gatal, mirip kudisan gitu loh. (yang baca blog ini gak usah ketawa deh). Aneh juga ya. Di Italia yang kelihatannya bersih, ternyata bisa gatal-gatal. Tetapi, aku rasa iklim di sini yang membuat semuanya itu. Kenyataannya, banyak orang bule di sini juga mengalami problem kulit yang sama. Kulit mereka merah-merah seperti bisulan. Untung kulitku hitam sehingga tidak terlalu kentara. Lha mereka putih-putih begitu, kelihatan merah buanget.
Oh ya, ini baru pertama kali aku ikut kursus pakai celana pendek. Kalau di Indonesia pasti sudah disuruh keluar. Catat: celana pendeknya di bawah lutut loh. Meskipun pakai celana pendek, sepertinya aku masih tergolong sopan loh. Soalnya, ada sebagian perempuan yang Cuma pakai singlet saja sewaktu mengikuti kursus dan roknya mini-mini gitu. Lha wong gurunya juga pakai pakaian sexy juga. Mau protes? Ya gak bisa lah. Dengan situasi seperti ini memang tidak bisa dibedakan antara seneng dan males. Tetapi, lama-kelamaan, aku terbiasa dengan situasi seperti ini. Gak masalah jika tetap fokus pada bahasa yang dipelajari. Mmm…aku teringat akan kata-kata seorang romo: “Biarkan burung-burung itu terbang di atas kepalamu, asal jangan sampai burung-burung itu membuat sarang di atas kepalamu”
Itu dulu deh cerita dari Lembah Umbria. Sekarang sulit sekali mencari waktu untuk menulis blog. Mungkin sekali seminggu karena aku harus belajar bahasa Italia.

IN ENGLISH
Convento Monteripido,
July,20th 2007

I have stayed in Italia for a month. I felt nothing about that. Time always go on and we sometimes do not realize it. Italy is as a stranger country for me. I’m in the middle of different culture, especially language. It was the reason why I have to studi Italian language. But, It’s OK. It doesn’t matter. I think that it is a part of my life. You know that Life is a journey, or in religious term, called pilgrimage to God.
Busyettttt…in the beginning of my blog, I have begun to preach. Mmm, it’s a long time that I did not preach any more. In fact, here I often hear the preaching. It’s just hear, but not understand it because it is still difficult for me to catch up the preach using Italian language. Besides, the priest who preachs talk most quickly.
During this month, I have struggled for adapting to all things, that is, the Italian people, the climate, modern facilitaty, some administration, and of course, language. In the beginning, it difficult for me. And, it’s true that the beginning of all things is not always easy. From Zero to be Hero, is not a simple thing. I think only God can create all that exsit from nothing.
Sometimes, situation like that, exhausted me. Then, It make me lazy to study. Fortunately, in this condition, I always remember what Fr. Valerio, OFM “Piano-piano”. It means “ Slowly..man”. Don’t be hesitate to gain something. And I think it’s true that the hesitation never help to bring the good result.It, however, do not mean “easy going”.
“There is an appointed time for everything. And there is a time for every event under heaven”. Ecclesiastes said in 3:1. You can check it. And, I realize that studying some things need time. In fact, in the end of the first month in Italy, I have been able to speak Italian to all franciscans here although it’s still not very well.
Only, one that needs to study language, is “BONEK” (Bondo Nekad: I don’t know how to translate in English). It’s almost similar to “Courage.” To be brave and not to be fear to make wrong is the key of studying language. Doing wrong, It seem that I study more than I did not make wrong at all. Note that what I talking about cannot be refered to sin toward God.
Mmmm…after writing about my reflection in the beginning of this blog, now it’s better to narrate about the condition in Perugia. Perugia is still hot, very hot because it’s summer. And it said that region of Umbria is the hottest region in Italy. Perugia and suroundings, included Assisi is a big valley and may be the most beautiful region in Italy.
Honestly, I cannot endure in this situation. When I walk in the street, I feel I walk beside the place for burning something.
I think it’s enough for talking about my experience in Italy, especially in The Valley of Umbria. Now, it’s not easy to take a time for writing blog. May be, I will write this blog once a week. The reason is only one, that is, I have to study Italian language.

NEL ITALIANO
Convento Monteripido,
20 luglio 2007


Sono stato giá in Italia durante un mese. Italia e' ancora una paese strana per me. Devo vivere in mezzo alla cultura diversa, especialmente la lingua italiana. Perciò devo prendere il corso di Italiano. Però non fa niente. E mi piace lingua italiana perche' ascoltando qualcuno che sta parlando la lingua italiana, ascolto qualcuno che sta cantando. Devo imparare lingua l'italiana perche' questa cosa ha gia fatto la parte della mia vita, cioè il peleggrinaggio a Dio. Busyettttt…in questo inizio, comincio di predicare. Infatti, lungo tempo non sono predicato. Ecco, ho sentito una omelia piu di predicato. Notate, soltanto sono ascoltato, cioe' non posso capire niente dalla omelia. mi e' molto difficile di seguire le parole che padre ha detto. Ha parlato molto velocemente.
In questa mese, ancora lotto per adattare con tutte le cose per esempio, i italiani, la clima che faccio odio, qualche facilite moderne, e la lingua italiana. Nel principio, sono difficile. È vero che dovunque il principio non è facile sempre. Da zero al’ eroe, è qualcosa facile. È solo Dio che fa da niente alla esistenza.
La situazione cosi, mi fa molto fatica. Dunque, mi fa pigro a studiare. Ma, nella questa situazione, ricordo le parole di Fr. Valerio, OFM, affinché “piano piano” per studiare tutte le cose, Non bisogna esitare. E, é vero che la esitazione non porta un risultato buono. Ma, non é significato “fare pigro”.
Ecclesiastes disse in 3:1 “Per tutto c' è il suo tempo, c' è il suo momento per ogni cosa sotto il cielo” Dalle parole, imparo che per imparare qualcosa bisogna sempre il tempo. A fine di prima mese in Italia, non sono paura di nouva per parlare l’italiano con tutti i padri nel convento di Monteripido benché ho parlato lentamente. Penso che e' solo una cosa che essere bisognato per studiare una lingua, cioé coraggio e non è paura per sbagliare. Sbagliando, ci impara. E' da notare che che le mie parole cosi non signifa “fare un peccato a Dio”
Mmmm…dopo che scrivo la riflessione nel inizio del mio blog, addeso vorrei ranccontare della situazione della citta Perugia. Al giorno d’oggi, Perugia è ancora molto caldo. Ha detto che regione di Umbria è la più calda regione in Italia. Onestamente, mi sembra che non posso fare contro il caldo. Andando nel caldo cosi, sento che sto sedendo vicino a un forno. Puoì immaginarlo.
Ecco é la storia della valle Umbria. Mi sembra che al giorno d’oggi sono difficele per scrivere il mio blog perché devo studiare l’italiano. Però, forse un volta alla settimana, sciverò blog cosi. Arrivederci. Vi amo.

1 comment:

stefan's diary said...

bravo!! hebat berat mo, nulis blog pake 3 bahasa.. ngalahin Metro News ajah.. hehehe.. skalian pake bahasa jawa ajah mo.. hohoho

waaa.. di sana panas banget yah mo?? tapi jangan menyerah n tetap berjuang yah... SEMANGAT!!!